Dampak telat mengganti oli kendaraan
- Super Administrator
- Artikel
- 3170 Views
Oli pada kendaraan bermotor berperan mengurangi gesekan antarkomponen yang terbuat dari besi, membersihkan serpihan logam akibat gesekan yang cepat, serta menjaga suhu di dalam mobil agar tetap sejuk dan terhindar dari gejala panas berlebihan.
Pemakaian oli, baik mobil maupun sepeda motor memiliki masa pakai tertentu agar kendaraan berada dalam kondisi prima, sebagai contoh periode penggantian oli mesin mobil.
Bengkel resmi biasanya merekomendasikan penggantian oli mesin setiap jarak 10.000 kilometer (km) dengan penggunaan normal, namun jika mobil sering melalui jalanan macet atau medan berat, seperti tanjakan periode penggantian oli menjadi 5.000 km.
Periode penggantian oli tak jarang dianggap sepele. Hal ini dapat dilihat dari masih minimnya pemilik kendaraan yang paham tentang penggantian oli secara berkala. Padahal, telat mengganti oli bisa membuat kendaraan kurang bertenaga, hingga yang terburuk mesin tidak bisa dihidupkan. Hal tersebut terjadi karena temperatur yang naik serta efek pelumasannya berkurang.
Meski batas penggantian oli sudah ditentukan oleh pabrikan, ada batas toleransi kelebihan jarak yang masih aman untuk kendaraan Anda. Bila melewati 500 hingga 1.000 km dari waktu yang disarankan, kondisi oli masih baik, meski sebaiknya memang segera diganti.
Namun apabila lewat dari 1.000 km, sebaiknya Anda membawa kendaraan ke bengkel terdekat untuk melakukan penggantian oli. Sebab oli mesin yang terlalu lama dipakai dan melewati batas kilometer seperti yang disarankan di buku manual, akan berdampak buruk pada kinerja mesin. Khususnya pada bagian penting mesin seperti piston, setang seher, blok silinder, dan komponen logam lain pada mesin.
Kerusakan lain akibat oli yang lama tak diganti menyebabkan tergoresnya piston dan dinding silinder. Pada kondisi ekstrem, misalnya oli kering dan kendaraan dipaksa berjalan mesin akan tersendat, dan komponen-komponen besi tersebut akan lengket dan diharuskan melakukan servis besar.
Jika kondisi ini dibiarkan, Anda harus mengeluarkan biaya yang cukup besar mencapai jutaan rupiah. Hal ini tergantung seberapa parah kerusakan yang terjadi akibat gesekan logam yang sudah aus akibat oli yang sudah mengering.
Sebagai ilustrasi, jika mobil yang digunakan menggunakan suku cadang dan jenama yang memiliki jaringan bengkel yang luas, biaya penggantian barang ditambah jasa bongkar tidak terlalu mahal meski harganya mencapai jutaan rupiah. Tapi bila mobil yang digunakan masuk kategori mobil mewah, banderol suku cadang bisa sampai puluhan juta rupiah.